Membangun Soliditas Organisasi

membangun soliditas organisasi - mohagadate.com
Ilustrasi (mhg)

Tujuan organisasi dan berorganisasi dapat tercapai salah satunya ditunjang oleh soliditas 'warga organisasi' itu sendiri. Sebagai sebuah organisasi, dalam pelaksanaan program kerja tentu saja tidak berdiri sendiri, terdapat struktur dan instrumen yang membuat roda organisasi tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Artinya, kerja-kerja organisasi adalah kerja yang harus dikerjakan secara bersama-sama (kerja sama). Kerja-kerja besar organisasi adalah hasil dari kerja sama tim yang solid. Sangat tidak mungkin kerja besar sebuah organisasi dilakukan oleh seorang diri, tanpa kerjasama, dan sangat tidak mungkin pula jika dilakukan oleh tim yang amburadul (tidak solid). Kalau ini dipaksakan, maka dapat dipastikan organisasi tersebut akan bubar, tidak berjalan, salah arah, atau mengalami kemunduran fatal.

Jadi, soliditas internal organisasi adalah salah satu kunci sukses sebuah organisasi dapat tetap eksis secara eksternal dan berdampak secara internal. Organisasi yang solid, apapun itu bentuknya, akan mampu merealisasikan program dan kerja yang direncanakan dari organisasi itu sendiri dan akan menjadi sebuah pengaruh bagi warga organisasi untuk berkembang dan berkapasitas.

Membangun soliditas organisasi tidak terlepas dari membangun individu-individu yang menjadi sumberdaya dan potensi utama organisasi itu sendiri. Kapasitas dan soliditas individu-individu yang ada dalam organisasi adalah jelmaan organisasi itu sendiri, dimana hal ini akan menjadi tolak ukur nilai dan pandangan masyarakat atas organisasi itu. Pemahaman membangun soliditas organisasi ini harus menjadi pemahaman semua anggota organisasi, terlebih lagi bagi pimpinan organisasi. Maka pemimpin bersama strukturnya harus memiliki pemahaman selangkah lebih maju terkait membangun soliditas tim organisasi.

Organisasi dengan tim yang solid akan memberikan dampak baik secara internal maupun eksternal dari organisasi itu sendiri, yakni sebagai berikut :

  • Sesama anggota/pengurus organisasi terlihat kompak, sehingga mendapat bargaining dibanding dengan organisasi lainnya, sehingga menjadi sebuah daya tarik untuk bergabung dalam organisasi tersebut;
  • Rencana program kerja organisasi dapat dilaksanakan dan dicapai secara bersama-sama;
  • Memiliki daya saing;
  • Masalah-masalah organisasi dapat terselesaikan secara internal dan tidak meluas;
  • Memiliki kemampuan untuk meregenerasi anggota organisasi untuk masa selanjutnya;
  • Mampu meningkatkan dan mengembangkan kapasitas anggota organisasi yang ada di dalamnya.

Sebagaimana diuraikan diatas, tentunya yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengupayakan terbangunnya soliditas organisasi itu sendiri? Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun soliditas organisasi itu sendiri yakni :

1. Memahami Tujuan Organisasi

Hal yang paling utama dalam membangun soliditas organisasi adalah dimana segenap civitas organisasi memahami tujuan dari organisasi itu sendiri. Segenap civitas organisasi harus berkomitmen untuk memenuhi tujuan tersebut. Kesepakatan mengenai misi dan arah yang jelas sangat penting untuk membuat organisasi yang efektif. Semua anggota organisasi harus memiliki misi yang disetujui di awal dan menjadi dasar dari setiap hal yang dilakukan oleh organisasi. Kejelasan ini harus dipertegas agar seluruh anggota organisasi memiliki ekspektasi jelas mengenai goal, tanggung jawab, kerja, dan hasil kerja.

2.  Menimbulkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi

Setelah memahami tujuan organisasi, maka upaya selanjutnya adalah menimbulkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi itu sendiri. Rasa bangga dan memiliki ini akan membangun loyalitas dan tanggung jawab segenap civitas terhadap organisasinya dan siap berjuang untuk itu. Ketika hal ini sudah terwujud, maka kinerja organisasi dapat tercapai. Menimbulkan rasa memiliki terhadap organisasi ini bisa melalui cara : pertama, memberikan pemahaman terkait organisasi. Kedua, melibatkan diri dalam setiap agenda organisasi. Ketiga, memberikan atribut-atribut organisasi misalanya : baju, kaos, jaket, dll.

3. Membangun rasa persaudaraan dalam struktur pengurus organisasi

Berjalannya roda organisasi tentu merupakan tanggung jawab besar dari pengurus organisasi. Susunan struktur pengurus organisasi harus jelas dan masing-masing pemangku yang terlibat di dalamnya harus bertanggung jawab. Sesama pengurus organisasi baik itu pucuk pimpinan hingga struktur dibawahnya harus saling mengenal, saling membantu, saling mendukung dan sepenanggungan. Kekeluargaan harus diawali dari struktur organisasi yang kemudian ditularkan pada anggota dibawahnya. Salah satu yang membedakan orang yang berorganisasi dan orang yang tidak berorganisasi adalah ikatan persaudaraan itu sendiri. Ikatan dalam organisasi ini bahkan akan terus terwarisi hingga generasi berikutnya.

Soliditas melalui persaudaraan dan kekeluargaan dalam organisasi juga diwujudkan dalam bentuk saling menerima dan saling menghargai. Di dalam organisasi terdiri dari berbagai latar belakang, karakter, kemampuan dan kelebihan/kekurangan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Maka sekalipun itu dalam situasi perbedaan pendapat, perbedaan pandangan atau lainnya, sesama civitas organisasi harus saling menghargai dan menerima satu sama lain, tidak cenderung saling melemahkan, mempermalukan, menjatuhkan atau membuka peluang untuk saling menyerang kekurangan satu dengan yang lainnya. Justru dalam organisasi perbedaan ini dipersatukan, saling mengingatkan, saling menegur, saling mendukung dan perbedaan-perbedaan ini justru diberdayakan menjadi sebuah kekuatan organisasi.

4. Kepengurusan Organisasi yang kuat dan bertanggung jawab

Terbangunnya soliditas organisasi juga ditentukan oleh struktur kepengurusan yang ada di dalamnya. Organisasi harus memiliki tim atau kepengurusan yang memahami arah dan tujuan organisasi, patuh terhadap aturan organisasi dan menaati garis komando organisasi mulai dari pemimpin utama, hingga kepengerusan dibawahnya. Harus ada kesadaran posisi masing-masing pejabat organisasi, kebanyakan organisasi menjadi rusak karena banyak pejabat di organisasi tersebut yang tidak sadar posisi misalnya ada anggota yang merasa ketua, ada wakil yang merasa pemimpin inti. Sementara posisi ini sudah memiliki tugas dan batasnya masing-masing. Sehingga

Posisi struktur organisasi harus ditempati oleh personil yang mumpuni, berkualitas, berkapasitas dan mampu bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi dari jabatan organisasi yang diembannya. Keberadaan pejabat organisasi tidak hanya sekedar nebeng jabatan, nebeng pengalaman (Untuk kebutuhan CV), nebeng nama, dan lain sebagainya, tetapi mampu menunjukan tanggung jawabnya, mampu melaksanakan kinerjanya.

5. Koordinasi dan komunikasi terbuka

Permasalahan yang terjadi dalam sebuah organisasi biasanya diawali dengan koordinasi dan komunikasi yang tidak lancar antar individu yang tergabung dalam organisasi. Masalah akan menjadi masalah ketika tidak diselesaikan melalui koordinasi dan komunikasi. Maka usahakan selalu terbangun koordinasi dan komunikasi pada kondisi apapun.

6. Berpartisipasi aktif

Untuk membangun soliditas internal organisasi dapat dilakukan dengan mendorong partisipasi aktif oleh setiap anggotanya maupun pengurus. Participative leadership dapat dipraktikkan dalam memimpin rapat, membagi tugas, mencatat keputusan dan komitmen, mengevaluasi progres kerja, memegang suatu tanggung jawab, serta memberi pengarahan pada anggota tim.

7. Melakukan evaluasi rutin

Soliditas organisasi juga dapat terbangun dengan cara melakukan evaluasi secara rutin dalam meningkatkan proses, cara kerja, dan interaksi pengurus dan anggota. Meski tampak normatif, sebuah organisasi yang memiliki pengurus yang kompak tidak ragu mendiskusikan norma dan aturan yang disepakati bersama. Sebuah organisasi yang ingin bergerak maju harus bisa menganalisis apa saja hal yang menghalangi kinerja dan strategi yang selama ini dilakukan. Pengurus harus mengadakan rapat secara rutin untuk terus melakukan assessment pada proses dan progres organisasi dalam mencapai tujuan bersama.

8. Berjalannya pembinaan rutin organisasi

Pembinaan ini dalam rangka membangun pemahaman setiap individu yang tergabung dalam organisasi. Pembinaan rutin (mentoring) adalah sebagai sarana pemantauan yang dilakukan oleh pembina yang lebih dahulu paham terkait keorgansiasian ataupun terkait dengan pemahaman yang ingin dibentuk untuk anggota organisasi. Biasanya bisa dipastikan, ketika pembinaan dalam sebuah organisasi tidak berjalan maka akan diikuti dengan ketidakaktifan organisasi dan juga kesolidan yang tidak terbentuk. Melalui pembinaan rutin ini bisa menjadi sarana menjalankan konsep manajemen yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengkontrolan (evaluasi). Ini harus berjalan secara rutin, agar setiap ada sesuatu yang salah bisa langsung diperbaiki. Atau ketika terjadi vakum, bisa langsung direncanakan untuk dihidupkan kembali.

Konsep mentoring yang dijalankan sebuah organisasi adalah sarana yang untuk memastikan sebuah organisasi memiliki tim yang solid dan organisasi yang hidup dalam setiap kegiatannya. Dari mentoring ini akan ada orang yang dituakan yang akan memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap anggota organisasi maupun secara keorganisasiannya itu sendiri. Usahakan selalu berjalan secara rutin pembinaan ini, agar juga bisa terpantau dan terkontrol dari apa yang dilakukan organisasi.

Telah diuraikan bagaimana pentingnya membangun tim kerja yang solid  dalam organisasi, meskipun berbagai tipikal individu sangat mempengaruhi komunikasi masing masing, namun ketika civitas dalam organisasi selalu mempunyai konsep dan prinsip yang kuat dan mendasar yaitu menjalin silaturahmi, membangun komunikasi, dan memahami tujuan bersama maka hubungan dan interaksi dalam membangun tim kerja yang solid antara individu lainnya, akan tetap terbangun dengan baik, sehingga apa yang menjadi visi misi organisasi dapat tercapai. (*)

"Kemarin aku menjadi pintar, aku ingin mengubah dunia. Hari ini, aku menjadi lebih bijak. Aku ingin mengubah diriku sendiri."

0 Komentar

Type above and press Enter to search.